Tuesday, May 11, 2010

Kenapa saya ingin bukti lagi? Bukti-bukri yang berserakan karena sepertinya ini tidak akan mampu memenangkan kasus saya. Terdakwa saya tidak akan bisa saya bela jika kau tidak memberikan saya bukti-bukti yang sayang inginkan! Bagaimana bisa!? Pihak sana akan menang. Kecemburuan akan menang dan memenjarakan terdakwa saya yang telah melanggar hukum dan norma cinta. Saya ingin bukti itu segara datang dan terarsip rapih, dikirim pada saya. Hari ini juga!

Kenapa kuis lagi!? Kuis terus! Apa Ibu guru tahu saya sudah semalaman belajar dan saya tetap diberi kuis perbaikan, remedial. Saya mengikuti apa yang Ibu guru ajarkan tetapi Ibu tetap memberi saya F dalam pelajaran Norma Cinta! Apa lagi yang masih kurang saya berikan, Bu Guru? Apa salah saya menganastesi anjing saya yang sakit-sakitan itu karena saya sudah tidak tega lagi melihat ia menderita? Saya melakukan itu karena saya mencintainya! Mengapa Ibu Guru masih bersikukuh kalau itu harus diberi nilai? Apa cinta itu bisa Bu Guru nilai!?

Saya tidak tahu lagi harus mencari apa ketika saya mencintai seseorang. Entah siapa orangnya. Saya bingung. Apakah saya yang terlalu banyak meminta? Apakah dia yang terlalu banyak meminta? Apakah kami sama-sama tidak bisa memberikan apa yang kami minta kepada satu sama lain? Sesungguhnya Tuhan hanya memberikan apa yang kita butuh. Bukan apa yang kita inginkan. Tapi sekarang saya bingung. Apakah yang saya butuhkan karena permintaan saya semuanya terdengar seperti keinginan.

Saya ingin mencintai siapapun dia karena saya cukup mencintai dia saja. Bukan karena "apa adanya", bukan karena "ganteng atau cantik orangnya", bukan karena "dia orang yang baik dan telah membantu saya". Saya ingin mencintainya karena saya ingin mencintai saja. Tapi entah mengapa sepertinya ada yang berbisik kepada saya untuk mengambil untung dari cinta yang saya tanam itu. Dicabut paksa sebelum ia tumbuh matang dan dijual ke pasar gelap supaya menghasilkan uang. Dari uang itu saya bisa kaya. Saya bisa kaya dari cinta dan berfoya-foya dengannya!

Saya bingung kenapa ini berasa begitu duniawi. Saya tidak suka. Saya benci jika pesawat saya ini tidak bisa terbang sebagaimana harusnya dan tetap meraba di tanah seperti tank baja. Saya ingin mencintai seseorang karena ikhlas tanpa balasan. Tetapi kenapa saya terus meminta lebih, meminta lebih, sampai tidak ada lagi yang cinta bisa tumbuhkan di bumi ini untuk diberikan kepada saya.

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright 2010 Sejuta Huruf Jatuh Habis Tersapu.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.