Monday, November 1, 2010

Blog ini kayanya butuh sampah. Saya sedikit mau protes sama society akhir-akhir ini.

Jadi ada anak baru masuk SMA, namanya Justin Bieber. Suaranya belum pecah, mukanya masih kaya umur 12. Ya ngga papa sih, awet muda. Ditemukan penyanyi RnB tersohor Usher lewat Youtube karena suaranya bagus. Dikasi kontrak buat recording dan dirilis sebagai seorang penyanyi muda.

Suaranya emang bagus kok, tapi mungkin sedikit disturbing sama orang-orang karena suaranya ngga pecah. Sebenernya, ini karena dia kebiasaan nyanyi dari kecil, jadi seolah stuck disitu. Soalnya saya juga punya temen cowok yang sampe usia-usia SMA suaranya masih ngga pecah karena kebiasaan nyanyi dari kecil.

Lagunya sih ya... Cheesy lah ya... Kaya lagu ABG baru pacaran. Standar target audience dan demographic lah. Ya sudah, sampai situlah.

Tapi justru reaksi dari kemunculan Bieber itulah.

Saya ngga ngerti tapi fansnya Bieber yang kebanyakan cewek usia remaja kayanya ngga mau diam soal Bieber. Di twitter, dimana-mana. Saya pikir Twilight fangirls aja udah ngeri, ternyata yang Bieber lebih ngeri lagi. Mereka begitu setia, begitu determin, begitu... Dan fansnya ada diseluruh dunia, ngikutin apa yang lagi Bieber lakukan dan setiap ada sesuatu yang berhubungan sama Bieber mereka publikasikan.

Sebagai pengguna twitter, saya terganggu sekali karena kadang ada trending topic ngga penting seperti #akucintabieber, apa bieber, bieber ini, bieber itu, bahkan sampai #hornyforbieber yang mana ngeri karena Justin Bieber belum legal di beberapa negara dan kemungkinan yang ngetweet hal tersebut juga adalah anak-anak dibawah umur juga. Entahlah ya, para fans ini terlalu bangga mereka adalah fansnya Justin Bieber, itu ngeri banget.

Saya sendiri mikir. Idupnya Justin Bieber gimana? Kayanya dia anak biasa aja sebelum ditemuin Usher, tinggal bareng Ibu tunggalnya di Kanada. Sekarang dia harus deal sama cewek-cewek ngeri itu dari mulai bangun sampai tidur lagi. Bahkan dia sampai harus pergi sama Bodyguard kemana-mana. Walaupun banyakan cewek, berarti fansnya seserem itu kan? (terus kebayang kasusnya John Lennon, oke itu lebay, tapi kepikiran aja).

Tapi satu saat ada berita kalau Bieber malah menggunakan si cewek-cewek itu buat ngegangguin orang yang ngga dia suka. Bieber ngasih sebuah nomor telpon di twitternya dan minta fansnya menghubungi nomor tersebut. Alhasil, si orang yang punya nomor telponnya ngehang--rusak karena jibunan telpon dan sms masuk tadi.

Sebagai fangirl (untuk hal lain) sendiri saya merasa itu bukanlah cara terhormat buat memperlakukan fans.

Kembali lagi, memang tidak ada fans yang tidak ekstrim. Tapi kalau dilihat, banyak fans yang bisa melimit diri mereka supaya tidak ekstrim dan mengganggu publik.

Bikin komunitas misalnya, tapi jangan di serba bebas seperti twitter. LiveJournal akan jauh lebih aman. Banyak fans anime yang saya tau memilih ketentraman dengan LiveJournal community. Pun ada twitter, bukan untuk deklarasi ngga penting, tapi untuk info update apa di komunitas tersebut.

Apa perlukah setiap saat dan setiap waktu ngasih mention ke Justin Bieber? Deklarasikan cinta kalian sama Justin Bieber? Apa-apa soal Justin Bieber kalian taro dan kalian sebar? Mungkin para fans pengguna twitter lupa sama follower lain dan lupa kalau server accountnya Justin Bieber sendiri bisa berat dan lag gara-gara kelakuan mereka.

Kalau emang suka ama Justin Bieber, give him some space. Nah, yang ini nih yang fans suka lupa. Mereka lupa kalau artis/selebriti juga manusia. Kecuali memang bener Bieber feeds from his fangirls, ya saya yakin Bieber butuh lah sedikit privasi dan ketidak-lebay-an. Sebagai contoh belum lama ini, saya menemukan fans K-Pop bereaksi sangat bodoh yang menurut saya ini keterlaluan. Gara-gara Jonghyun, personil SHINee jadian sama seorang cewek... Mereka deklarasi benci, ngga suka, patah hati, marah-marah sampai pake ngancem mo ninggalin fanbase SHINee. YA TINGGALIN AJA SANA, EMANG GUE PEDULI. Saya yakin fans yang berpikir rasional berteriak demikian. Untungnya K-Pop memang memiliki fans yang lebih rasional dan tau yang mereka sukai itu masih bahan entertaiment, bukan hidup. Dan mereka meredam dan mengingatkan fans yang kelewat reaktif tersebut.

Saya punya tiga contoh kasus dari account twitter yang saya follow, fans Bieber, fans K-Pop rasional, fans K-Pop irasional.

Fan Bieber sebagaimana yang kalian duga akan ngetweet "Hari ini Bieber make my day", "Oh, Bieber lagumu enak". Kadang sambil memuji sambil mention Justin Bieber. Malah pake affectionate call kaya "Bieber adeku". Mungkin dia ngga nge-spam, tapi isi tweetnya untuk Bieber adalah kalimat penuh harap + mention.

Fan K-Pop irasional semua isi tweetnya adalah spam, tiap detik bercerita tentang apapun yang dia dengar dan lihat, puja-puji kepada artis K-Pop favoritnya. Timeline Anda penuh dengan tweetnya yang isinya hampir semuanya K-Pop.
Sampai akhrinya dia sendiri sadar ia terlalu banyak ngespam dan membuat account baru untuk hal tersebut yang mungkin hanya di follow teman-teman sesama K-Pop fan.

Fan K-Pop rasional, isi tweetnya adalah berita tentang K-Pop. Sirkulasi komunitas dan apa yang terjadi. Film Korea episod apa, video klip yang mana. Dan saran kepada fan K-Pop tipe irasional untuk jangan memperumit idola K-Pop mereka.

Darisini Anda nilai sendiri yang mana yang menurut Anda harus dicontoh.

Kadang yah, kita harus bisa membedakan entertainment dengan hidup sosial yang sesungguhnya. Terutama remaja, dimana emosi mereka masih sangat bergejolak, begitu pula jalan pikiran mereka, ini masih hal yang sangat bias. Kalau tidak kita jaga, ya jadilah public nuisance seperti kasusnya Bieber ini.

Tadinya saya pikir Bieber itu cuma cowok bersuara cewe yang digemari cewek-cewek puber, korban empuk buat diejek. Tapi lama-lama saya jadi sebel beneran. Habisnya dari pihak Bieber dan si fangirls sendiri ngga mau diam dan mengganggu ketenangan publik.

0 comments:

Post a Comment

 

Copyright 2010 Sejuta Huruf Jatuh Habis Tersapu.

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.